Senin, 28 Januari 2013

Peluang usaha budidaya ikan gurame dan manajemen pemasarannya


PELUANG USAHA BUDIDAYA IKAN GURAME DAN MANAJEMEN PEMASARANNYA
            Ikan gurame adalah salah satu ikan asli dari Indonesia, yang berasal dariperairan Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting. Apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar, dan harganya yang relative tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, ikan nila, ikan tambak, ikan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum ikan ini dipandang sebagai ikan yang bergengsidan biasanya disajikan dalam acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak heran ikan gurame menjadi salah satu komoditi unggulan disektor perikanan air tawar.
            Umumnya budidaya ikan gurame masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaannya relatih lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan, dan tahap pembesaran. Dimana, pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat dipasarkarkan tersendiri.
            Pasar ikan gurame mengandalkan pada permintaan domestic. Namun demikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan, mengingat permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurame lebih digemari dijual dalam keadaan hidup dan segar, dan biasanya harganya juga lebih tinggi dalam keadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi mengenai diverivikasi produk olahan dari ikan ini, kecuali dalam bentuk vilet.
            Peranan balai benih ikan dalam rangka pengembangan ikan gurame dilaksanakan antara lain berupa penyediaan benih dan induk unggulan dan pengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada pembudidaya ikan. Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang masih perlu digarap adalah aspek pemasaran, baik dipasar domestic maupun ekspor.
            Asumsi perhitungan keuangan budidaya pendederan ikan gurame dalam penelitian ini adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatan pembenihan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 1 gram dan dibesarkan hingga mencapai berat 20-25 gram. Sedangkan asumsi keuangan pada budidaya pembesaran menggunakan benih ikan yang berasal dari pendederan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 200-250 gram yang dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi.
            Sebagian besar pembudidayaan ikan (80%)masih menggunakan teknologi semi intensif dan tradisional dan hanya sedikit (20%) saja yang menggunakan teknologi intensif. Penggunaan teknologi ini berkaitan dengan terbatasnya dana/modal yang dimiliki oleh pembudidaya. Pakan ikan daunan umumnya menggunakan daun sente sedang untuk anti biotic menggunakan daun lembesan. Penggunaan daun-daunan sebagai makanan dan anti biotic dipercaya menghasilkan mutu produksi ikan lebih baik dibandingkan dengan produsen lainnya yang menggunakan pakan palet, hal tersebut tercermin dalam rasa daging yang lebih enak, ketahanan ikan terhadap penyakit dan tidak berbau lumpur. Kualitas ikan ini didukung oleh kualitas air yang sesuai untuk penggunaan daun-daunan saja diakui mengakibatkan pertumbuhan benih ikan sampai ukuran konsumsi lebih lama dibandingkan penggunaan pellet. Untuk mengatasi hal ini, dibeberapa petani telah pula menggunakan pakan kombinasi antara daun-daun dan pellet. Penggunaan pakan daun-daunan dan pellet juga dilakukan diberbagai daerah.
POLA PEMBIAYAAN
            Pemberian kredit merupakan salah satu cara dalam pembiayaan usaha perikanan. Biasanya pemberian kredit untuk bank responden khususnya di jawa tengah bertujuan untuk perluasan usaha. Biasanya kredit diberikan kepada nasabah perorangan. Besarnya pemberian plafon kredit biasanya sebesar Rp. 25.000.000 (pembenihan) per debitur, sedangkan Rp. 50.000.000 (pembesaran)per debitur. Persyaratan yang diminta oleh bank, biasanya berupa sertifikat tanah atau bangunan tempat usaha, tabungan atau deposito, atau barang bergerak. Persyaratan lainnya adalah identitas diri dan surat izin usaha. Biasanya lama permohonan kredit sampai dipenuhinya permohonan kredit berkisar sampai 2 minggu. Usaha budidaya ikan yang diberikan pinjaman kredit, biasanya yang memiliki lebih dari satu kolam. Karena dengan berdasarkan pengalaman bank, dengan memilliki lebih dari satu kolam ikan debitur dapat membayar cicilan ke bank sehingga jumlah kolam dapat mempengaruhi kelancaran pembayaran kredit.
            Selain itu, profesi ganda sebagai pedagang ikan menurut pengalaman bank juga dapat mempengaruhi kelancaran pembayaran kredit dari debitur. Karena pada saat harga ikan gurame mangalami penurunan, debitur tetap dapat memperoleh penghasilan dari usaha jual beli ikan gurame ataupun jual beli ikan campuran. Apabila terdapat masalah pada usaha budidaya ikan sebuah bank akan menjembatani permasalahan tersebut kepada dinas terkait dan melakukan tindakan untuk penanganannya. Permasalahan yang biasanya terjadi pada pengusaha ikan gurame adalah adanya penyakit yang menyerang ternak ikan gurame yang dapat menyebabkan matinya ternak-ternak ikan gurame tersebut. Yang kemudian akan berimbas pada penghasilan debitur yang mungkin juga akan menghambat dalam pembayaran angsuran.
            Analisis kredit dapat dilakukan dengan menerapkan system 5C. dengan menerapkan aspek karakteristik calon debitur. Namun meningkatkan karakter sulit dinilai, biasanya didasarkan pada aspek jaminan. Disamping itu prospek pemasaran dan system pembayaran dalam usaha juga tetap menjadi perhatian penting karena aspek pemasaran diakui merupakan aspek penting yang mempengaruhi kelayakan usaha tersebut.

PRODUKSI
            Benih ikan gurame diproduksi oleh balai benih atau petani pembenih. Berdasarkan data statistik perikanan budidaya Indonesia tahun 2000, jumlah produksi ikan gurame tercatat sebesar 280.079.000 ekor. Adapun wilayah yang paling banyak menghasilkan benih ikan gurame adalah dipulau jawa dengan proporsi produksi mencapai 72% dari produksi nasional.
            Berikut merupakan table produksi ikan gurame per pulau
PROVINSI
TAHUN 2000
SUMATERA
62.406
JAWA
200.625
-DKI JAKARTA
117
-JAWA TENGAH
104.904
-JAWA BARAT
-
-D.I YOGYAKARTA
35.006
-JAWA TIMUR
60.598
BALI DAN NUSA TENGGARA
2.048
KALIMANTAN
-
SULAWESI
-
MALUKU DAN IRIAN JAYA
15.000
TOTAL
280.790


PERMINTAAN BENIH IKAN GURAME
            Produksi ikan gurame di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut mengalami kenaikan dari 9.004 ton menjadi, 9.327 ton, dan 13.339 ton.

PERSAINGAN DAN PELUANG PASAR
            Dibandingkan dengan permintaan ikan air tawar lainnya, ikan gurame dapat dianggap memiliki keunggulan baik dari segi harga maupun permintaan konsumen sehingga dari segi persingan dianggap tidak memiliki permasalahan. Sementara itu permintaan yang cukup besar belum dapat dipenuhi dari produksi ikan gurame yang ada. Hal ini disebabkan oleh belum intensifnya teknologi budidaya ikan gurame. Dengan demikian walaupun untuk memenuhi kebutuhan pasar domestic, peluang pasar masih terbuka.

PEMASARAN IKAN
            Pemasaran benih ikan dan benih ikan gurame konsumsi dapat dilakukan dengan cara langsung atau tidak langsung. Pada jalur pemasaran benih, pemasaran secara langung dilakukan oleh petani pembenih kepada petani pembesar. Sedangkan pada jalur pemasaran ikan gurame konsumsi dilakukan oleh petani pembesar langsung kepada konsumen terakhir (ibu rumah tangga). Pemasaran secara tidak langsung dilakukan oleh lembaga perantara. Pola distribusi secara tidak langsung bervariasi dapat menggunakan satu sampai empat lembaga perantara. Sehingga pada setiap cabang pemasaran pelaku pemasaran mengambil keuntungan, maka dengan demikian panjangnya jalur distribusi pemasaran mengakibatkan harga ikan gurame yang diterima konsumen akhir menjadi semakin tinggi.

HARGA
            Harga ikan gurame ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran dipasar. Harga ikan gurame disuatu daerah tidak dapat dilepaskan dari pengaruh produksi didaerah lain. Berdasarkan hal ini produksi ikan disuatu daerah dapat mengakibatkan pasar ikan gurame didaerah konsumsi ikan mengalami kelebihan penawaran sehingga harga menjadi turun.

KENDALA SAAT PEMASARAN
            Penetapan waktu menjual yang ditentukan oleh kebutuhan keuangan petani dapat mengakibatkan kondisi yang kurag menguntungkan bagi pembudidaya karena kebutuhan yang mendesak akan memperlemah posisi tawar menawar mereka sehingga dapat mengakibatkan penjualan ikan dengan tingkat harga yang lebih rendah. Apalagi bila pemasaran ikan dilakukan secara sendiri-sendiri. Sebagai alternative untuk meningkatkan tawar menawar, pembudidaya hendaknya bergabung pada satu wadah kelompok tani atau koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pemasaran sehingga penetapan harga akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak. Walaupun dibeberapa tempat ditemukan adanya beberapa wadah tersebut, namun belum berfungsi sebagai lembaga pemasaran secara kolektif.

KLASIFIKASI, JENIS DAN CIRI-CIRI
            Secara umum pola budidaya perikanan air tawar yang dilakukan masyarakat indonesi dapat digolongkan atas 3 pola, yaitu:
1.     Pola budidaya tunggal
2.     Pola budidaya campur
3.     Pola budidaya diversifikasi
Ikan gurame merupakan ikan yang lambat pertumbuhannya dan baru mencapai kematangan telur sekitar umur 2 tahun. Cirri-ciri yang membedakan ikan gurame jantan dan betina antara lain:
            Gurame betyina:
Ø  Dahi dempak
Ø  Dasar sirip kehitaman
Ø  Dagu keputihan sedikit cokelat
Ø  Jika ditempatkan pada tempat yang datar ekornya akan bergerak-gerak
Ø  Bentuk bibir tipis
Gurame jantan:
Ø  Dahi menonjol
Ø  Dasar sirip dada keputihan
Ø  Dagu kuning
Ø  Jika ditempatkan pada tempat yang datar ekor akan bergerak keatas
Ø  Bentuk bibir tebal

Budidaya ikan gurame dapat dibagi kedalam beberapatahapan, yaitu melalui tahapan pembenihan, tahap pendederan, dan tahap pembesaran.
Dengan adanya tahap dalam pembudidayaan ikan gurame juga akan membantu petani untuk:
Ø  Mempersingkat masa panen
Ø  Menghasilkan pendapatan pembudidaya dengan keuntungan yang cukup memadai
Ø  Menurunkan resiko kegagalan panen
Adanya tahap budidaya tersebut dapat membuka peluang usaha budidaya iakn gurame yang cukup luassejak pembenihan samapai dengan pembesaran yang  berkaitan antara satu dengan yang lain dalam satu system budidaya ikan gurame.
Ikan konsumsi >500gram (pembesaran)
 
0,5 gram pembenihan
 
            Skema budidaya ikan gurame
 








TEKNOLOGI TEPAT GUNA
            Tingkat teknologi yang di gunakan untuk budidaya ikan gurami umumnya di klasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu tradisional, semi intensif dan intensif, namun tidak ada batasan yang pasti dan jelas antara ke tiga tingkat teknologi tersebut karena penggolongannya hanya di lakukan melalui perbedaan cirri-cirinya saja. Kebanyakan yang di lakukan masyarakat  adalah teknologi tradisional dan semi intensif. Klasifikasi teknologi  tersebut berpedoman pada Sapta Usaha Perikanan yang meliputi:
1.     Pengolahan lahan
2.     Pengairan
3.     Pemupukan/pemberian makanan
4.     Penyediaan benih
5.     Pencegahan hama dan penyakit
6.     Panen
7.     Perbaikan manajemen usaha tani
Cirri-ciri penggunaan teknologi tradisional adalah hanya mengandalkan dari kondisi alam saja, pemberian pakan secara alami pemeliharaan ikan gurame dimaksudkan hanya sebagai tabungan saja, dan panen dalam waktu satu tahun sekali dimaksudkan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hari besar saja. Sedangkan cirri-ciri teknologi semi intensif adalah sedikit banyak telah melaksanakan kegisatan budidaya sesuai dengan sapta usaha perikanan misalnya dalam hal pakan telah menggunakan buatan disamping pakan alami dan telah dilakukan pengaturan kualitas air, namun belum secara teratur dan terkontrol. Cirri-ciri teknologi intensif adalah mengacu pada sapta usaha perikanan yang terkontrol.

TEKNIS BUDIDAYA
            Budidaya ikan gurame memerlukan kolam induk , kolam pemijahan, kolam penetasan, dan pemeliharaan benih, kolam pendederan, kolam pembesaran dan kolam pemberokan (penyimpanan sebelum dipasarkan). Sebelum dilakukan kegiatan budidaya perlu adanya pembuatan kolam yang meliputi antara lain pembuatan pematang, saluran pengaliran dan pembuangan air, pintu pematang air, pintu pembuangan air,caren dan kowean, serta pengolahan dasar kolam dengan pupuk dan kapur. Setelah kolam siap digunakan, baru diadakan kegiatan pembenihan, pendederan dan pembesaraan ikan gurame.

Persiapan kolam
            Tahap persiapan untuk pembenihan, pendederan, dan pembesaran pada prinsipnya hamper sama, hanya dibedakan pada padat tebar dan jenis pakan yang diberikan serta ketinggian air yang dibutuhkan. Konstruksi kolam dan pengolahan lahan dilakukan sama pada setiap tahapan.

PEMBENIHAN
Pemeliharaan induk
            Induk-induk disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Seekor induk membutuhkan luas kolam kurang lebih 5m2 dengan dasar kolam berpasir dan kedalaman air sekitar 75-100 cm. pakan yang diberikan adalah daun-daunan sebanyak kurang lebih 5% dari berat populasi dan pakan diberikan pada setoiap sore hari. Makanan tambahan dapat diberikan berupa pellet sebanyak 0,5-1% dari berat populasi. Pemberian pellet pada induk dibatasi karena dikhawatirkan dapat menimbulkan lemak dan dapat memepengaruhi jumlah telur yang dihasilkan.

Penebaran Induk dan pemijahannya
            Setelah proses pematangan gonad dikolam penampungan telah mencapai puncaknya, induk dimasukkan kedalam petak pemijahan. Untuk mengetahui apakah induk siap untuk dipijahkan yaitu, pada induk betina (bagian perut belakang sirip dada menggembung dan sisiknya agak terbuka). Pada induk jantan (kedua belah rusuknya bagian perut membentuk sudut tumpul dan tingkahnya sangat agresif).

PENDEDERAN
Penebaran Benih
            Sebelum benih berukuran 0,5 sampai 25 gram ditebar terlebih dahulu dilakukan pemilihan benih yang berkualitas baik untuk menjamin kualitas produksi ikan. Dalam pemeliharaan benih tebaran ikan ha yang perlu diperhatikan adalah:
Ø  Kondisi benih sehat
Ø  Warna sisik tidak terlalu hitam
Ø  Sisik tubuh lengkap
Ø  Tubuh tidak kaku
Ø  Ukuran fisik seragam
Penebaran benih dilakukan 5 hari setelah pemupukan.

Pemberian Pakan
            Selama masa pertumbuhannya ikan gurame mengalami perubaha tingkah laku makan yang sangat signifikan. Larva bersifat karnifora sampai ukuiran dan umur tertentu, sedangkan juvenile muda bersifat omnivore, dan setelah ukuran induk berubah menjadi herbivore. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan enzimatik dalam saluran pencernaannya.
            Adapun jenis pakan ikan gurame terdiri dari pakan alami maupun pakan buatan. Pakan alami dapat berupa daun daunan, sedangkan pakan buatan dapat berupa pellet. Contoh pakan alami dari daun-daunan yaitu daun sente.

Pemanenan (dalam pendederan)
            Pemanenan dalam tahap pendederan dilakukan setelah benih mencapai berat 20-25 gram. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Ø  Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari
Ø  Untuk memudahkan penangkapan sebaiknya diletakkan daun pisang kedalam kolam
Ø  Proses penangkapan dilakukan secara hati-hati
Ø  Penangkapan ikan dilakukan pada saat temperature air rendah dan tidak dalam keadaan hujan
Ø  Pengangkutan benih juga dilakukan pagi atau sore hari.

PEMBESARAN
            Dalam tahap pembesaran ukuran kolam optimal sekitar 200m2 dengan konstruksi kolam berupa kolam tanah. Kedalaman air kolam sekitar 1 m, dari dasar kolam dibut tidak terlalu berlumpur.persiapan kolam pada tahap ini tidak jauh berbeda dengan tahap pendederan.
Berikut adalah contoh kolam


Ikan yang dipelihara dapat berukuran berat 200-250gram/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1-2kg/m2. Pemanenan dilakukan sama seperti pada tahap pendederan, hanya saja pada tahap pembesaran pemanenan tidak menggunakan alat tangkap.

HAMA DAN PENYAKIT
            Hama yang biasanya mengganggu ikan gurame adalah ikan liar pemangsa seperti ikan gabus, belut, lele, dan lain-lain. Musuh lainnya adalah biawak, kura-kura, katak, ular, dan macam-macam jenis burung. Beberapa jenis ikan lain juga dapat menjadi saingan dalam perolehan pakan. Oleh karena itu, kolam harus dikhususkan berdasarkan jenis ikan. Untuk menghindari ikan gurame dari para pemangsa, sebaiknya dipasang serumbung atau saringan ikan pada pipa pemasukan air, agar hama tidak mudah masuk kedalam kolam ikan gurame. Adapun cirri ikan gurame yang terkena penyakit yaitu pada bagian tertentu kulit berwarna merah, tutup insang mengembung, perut ikan membengkak dan sisik berdiri.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar